Rabu, 09 Maret 2016



PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
“PENANAMAN SINGKONG (UBI KAYU)






Disusun oleh :
RODYAH DIAN PUTRI
XII - Keperawatan 2

KOMPETENSI KEAHLIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BHAKTI KENCANA
TASIKMALAYA
2016

A.    PENDAHULUAN
Pangan adalah sesuatu yang hakiki dan menjadi hak bagi setiap warga negara untuk memperolehnya. Ketersedian pangan sebaiknya cukup jumlahnya, bermutu baik, dan harganya terjangkau. Salah satu komponen pangan adalah karbohidrat yang merupakan sumber utama energi bagi tubuh. Di Indonesia tanaman pangan yang digunakan oleh masyarakat masih terbatas pada beberapa jenis, misalnya singkong (ubi kayu).
Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu atau ketela pohon. Ketela pohon berasal dari benua amerika, tepatnya dari negara brazil. Penyebaran hampir ke seluruh dunia, antara lain; Afrika , Madagaskar, India, Tiongkok. Ketela pohon berkembang dinegara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Di Indonesia, singkong menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Mamfaat daun singkong sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti lahan obat-obatan. Kayu nya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau didesa-dea sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, singkong dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat- obatan.
Indonesia termasuk negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga sebanyak 13.300.000 ton setelah brazil sebanyak 25.554.000 ton. Potensi pengembangan ubi kayu di Indonesia masih sangat luas mengingat lahan yang tersedia untuk budidaya ubi kayu cukup luas terutama dalam bentuk lahan di dataran rendah serta lahan-lahan di dataran tinggi dekat kawasan hutan.
Beberapa keunggulan tanaman singkong dibanding tanaman pertanian lain adalah sebagai berikut:
1.      Daya tahan terhadap penyakit lebih kuat
2.      Dapat bertahan hidup pada cuaca panas
3.      Masa panen yang relatif lama sehingga bisa dijadikan untuk lumbung
4.      Hampir semua bagian dari singkong dapat dimanfaatkan
B.     KLASIFIKASI SINGKONG
Dalam sistematika (taksonomi) tanaman ketela pohon diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae ( tumbuh- tumbuhan)
Divisio             : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Subdivisio       : Angiospermae ( biji tertutup )
Kelas               : Dicotyledonae ( biji berkeping dua )
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Species            : Manihot glaziovii Muell




C.     CARA PENANAMAN
Langkah- langkah sebagai berikut:
1.      Siapkan Lahan    
Untuk menghasilkan buah yang banyak dan berukuran besar, tanaman singkong harus memiliki ruang untuk akar-akarnya tumbuh. Oleh karena itu dalam menyiapkan lahan tanam harus dilakukan penggemburan. Penggemburran lahan tanam singkong dapat menggunakan cangkul (kapasitas tanam sedikit) atau menggunakan bajak/traktor (untuk kapasitas pertanian/industri). Lahan yang sudah digemburkan dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsur hara tanah dan menjadi nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh subur. Tambahkan kapur jika tanah asam, karena singkong akan tumbuh baik pada derajat keasaman tanah netral (pH: 5-8)



2.      Siapkan Bibit
dalam menyiapkan bibit singkong, dapat dilakukan dengan memotong batang singkong menjadi beberapa potongan dengan ukuran panjang sekitar 20cm. Batang singkong dapat dipotong lurus juga dapat dipotong miring.








3.      Menanam Bibit
Bibit yang telah dipotong dapat langsung ditanam ke lahan pertanian, tanamlah bibit singkong dengan jarak 60 cm x 80cm (60cm jarak bibit dengan bibit yang lain : 80cm jarak antar lajur/kolom). dalam menanam bibit singkong yang harus diperhatikan adalah arah tunas, jangan sampai terbalik. Kita dapat melihat arah tunas di dekat buku-buku atau tonjolan bekas daun singkong yang lepas. Pada posisi tersebit dapat terlihat anak tunas (sering disebut mata). Pastikan anak tunas menghadap ke atas, agar tidak tumbuh terbalik.


D.             MANFAAT PENANAMAN
1.      Singkong baik untuk diet rendah kalori Anda.    
 Mengapa begitu? Ini karena singkong merupakan bahan makanan dengan kandungan karbohidrat    yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam waktu yang lama.
2.      Singkong baik untuk kesehatan pencernaan Anda
 Singkong merupakan umbi yang banyak sekali mengandung Insoluble Fiber atau Serat yang Tidak Larut dalam Air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air besar, serta mampu nyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan Anda menjadi sehat.
3.      Manfaat Singkong menurut Prof. Hembing Wijayakusuma, pakar tanaman obat
 Menurut beliau, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
Selain sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.
Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar.
Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
4.      Mengatasi sakit kepala, daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk kompres. Sebagai obat demam, 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang telah direndam hingga lembut direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
5.      Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban.
6.       Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian yang luka.
7.      Mengatasi diare, tujuh lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
8.       Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur. Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.
9.      Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir angco (kurma merah, beli di toko obat/makanan china)  yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.

D.    KESIMPULAN
Tumbuhan singkong (Manihot esculenta) merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat alternative selain sebagai sayuran atau makanan yaitu sebagai  yaitu obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, bisul, dan bisa meningkatkan stamina, dan dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan para pembaca umumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar